Candidiperkirakan dari 1.600 tahun lalu untuk menyembah dewa Mithras.
PJalananSuku Jawa adalah suku bangsa terbesar yang ada di Indonesia dengan jumlah sekitar 120 juta jiwa atau sekitar 45% populasi manusia di Nusantara. Buka
Yuk intip seperti apa orang Jawa Kuno menikah! Menikah merupakan penyatuan laki-laki dan perempuan menjadi sepasang suami-istri. Dalam pernikahan ternyata ada hal penting yang menjadi syarat utuhnya sebuah pernikahan yaitu saling mencintai dan saling setia terhadap pasangannya. Uniknya, cerita bertemakan kesetiaan cinta sudah
Fast Money. vladimircech brgfx vladimircech brgfx vladimircech user1528876 brgfx brgfx brgfx catalyststuff vecstock freepik andreymakurin1978 olegdoroshenko brgfx ryujintmvn Arisctur dgim-studio inksyndromeartwork artcuboy1 ryujintmvn dgim-studio dgim-studio mokshalabs catalyststuff dgim-studio catalyststuff brgfx dgim-studio Sketchepedia catalyststuff kuritafsheen77 flaticon brgfx lifeonwhite Pozitivo catalyststuff wirestock Turbo Render brgfx dgim-studio Hilton Designer brgfx macrovector catalyststuff elsystudio
Ilustrasi nama bayi Jawa kuno. Foto ShutterstockAdakah di antara kamu yang sedang mencari nama bayi Jawa kuno untuk nama calon anakmu? Kebetulan Mama baru aja mengumpulkan beberapa nama bayi Jawa kuno yang sepertinya bisa kamu jadikan sebagai bayi Jawa kuno menurut Mama punya makna dan penyebutan yang indah. Beberapa orang mungkin menganggap kalau nama dari bahasa daerah itu kuno dan ketinggalan zaman. Tetapi sebenarnya enggak sama sekali!Nama bayi dari bahasa daerah juga enggak kalah baiknya dengan nama yang modern, Ma. Nama-nama ini punya arti nama yang penuh dengan doa dan harapan baik, kok. Salah satu teman Mama juga ada lho yang sengaja memberikan nama bayi Jawa kuno untuk semua anaknya. Katanya sih biar beda dan kalau kamu juga sedang mencari nama bayi Jawa kuno, berikut beberapa nama untuk anak laki-laki dan anak perempuan yang bisa kamu jadikan Bayi Jawa Kuno untuk Anak Laki-lakiIlustrasi nama bayi Jawa kuno untuk anak laki-laki. Foto Pixabay2. Adanu Jadi cahaya atau penerangan bagi yang Adhinatha Paling Bena Berkilau dan Byakta Tampak dan Biantara Penguasa Bryatta Menjauhi diri dari Bhadrika Gagah Cayapata Gugusan Cakara Yang Cipta Anak laki laki yang baik Chalis Terbebas dari ancaman, Dierja Sangat Dewandaru Yang memberi Endra Kelak jadi orang Fusena Perpaduan Fazaira Lahir di waktu Gamya Tingkah laku yang Ganendra Pasukan Giandra Sentosa dan Gumilar Anak laki laki yang terus Hanenda Orang yang pantang Hardiyata Pemimpin yang memberi Hestamma Tangannya Idhang Orang yang bisa jadi Indurasmi Sinar Ihatra Kebaikan di dunia Jagadita Kesejahteraan Janitra Berderajat Laksana Pertanda yang Mahasura Pejuang Bayi Jawa Kuno untuk Anak PerempuanIlustrasi nama bayi Jawa kuno untuk anak perempuan. Foto Shutterstock3. Ananta Pemimpin yang Apsarini Layaknya Aristawati Pintar dan Arkadewi Bidadari dalam Ayu Cantik dan anggun seperti putri Batari Cantik layaknya Cahyati Hatinya Candramaya Cantik seperti bulan Chalya Damayanti Dewi Bidadari Diah Anak perempuan yang Dian Penerang hati orang Endah Cantik dan Erina Ketajaman pikiran dan Garwita Kebanggaan orang Gayatri Perempuan yang memiliki tiga Handayani Memberi Hapsari Perhiasan yang Hardiyanti Perempuan berhati Hesti Indriana Kecantikan yang itu dia, Ma, beberaoa inspirasi nama bayi jawa kuno. Adakah yang menarik dan cocok, Ma?
Relief pada Candi Sukuh di kaki Gunung Lawu. Foto Dok, Wikimedia Commons. Proses penyebaran agama Hindu hingga ke nusantara juga melebarkan pengaruh tradisi dan budaya India. Salah satunya ajaran seni bercinta atau Kama Sutra yang dikenal sebagai Asmaragama dalam budaya Jawa. Dalam kamus Bausastra Jawa, kata asmara berarti 'cinta'. Sementara kata gama bermakna 'agama' atau 'ajaran', yang secara semantis bermakna wajib dipatuhi. Sehingga dalam budaya Jawa, Asmaragama tak sekadar menyoal erotisme tapi juga bagian dari ajaran yang sakral dan sarat etika. Ajaran Asmaragama banyak diceritakan dalam naskah Jawa kuno sekitar abad-18. Masyarakat Jawa pada saat itu masih sangat kental dengan sinkretisme-perpaduan paham dari suatu kepercayaan-budaya Hindu-India dan memandang seks sebagai bagian dari laku atau perjalanan cinta asmara yang menjadi bagian dari seksualitas dipandang sebagai bentuk kesucian. Tujuannya untuk mencari wiji sejati atau generasi penerus yang mempunyai keyakinan dan satu relief erotis pada Candi Sukuh. Foto Dok. Wikimedia Commons. Terlebih pada masa kejayaan keraton Jawa, seksualitas menjadi bagian integral dalam kehidupan dan seni budaya Jawa. Sebagai contoh, Kama Sutra memiliki makna fisolofis dalam dunia pewayangan, di mana kata kama diartikan sebagai 'sperma'. Orang yang suka "bermain" sperma digambarkan sebagai tokoh Kama Salah-nama kecil tokoh wayang Batara Kala-yang berarti sperma yang disalahgunakan. Orang yang seperti Kama Salah memiliki sifat kekanak-kanakan, egois, dan tidak mawas diri dalam hal seksualitas sehiggga bisa merusak harmoni pujangga Jawa klasik juga menulis sumber literasi yang mengungkapkan sisi erotis manusia dan ajarannya agar menjadi referensi dalam kehidupan sehari-hari. Ajaran seksologi Jawa salah satunya terdapat pada Serat Centhini yang ditulis atas perintah Sunan Paku Buwana V di Surakarta pada pertengahan abad Serat Centhini, seks menjadi salah satu topik yang dibahas secara lugas, mulai dari cara berhubungan seks dengan letak-letak genital yang sensitif, waktu yang tepat untuk bersenggama dengan sistem kalender Jawa, resep pengobatan seksual, hingga mantra seksual. Sementara naskah-naskah klasik lainnya seperti Serat Candrarini, Serat Wulang Putri, dan Serat Nitisastra berisi informasi tentang seksualitas wayang Arjuna. Foto Dok. Wikimedia Commons. Dalam cerita wayang, tokoh Arjuna-salah satu tokoh Pandawa, putra Raja Pandu Dewanata dan Dewi Kunthi Talibarata-memiliki kekuatan memikat hati wanita yaitu Aji Asmaragama. Kekuatan ini merupakan bagian terakhir dari 5 tahapan yang harus dilakukan sebelum menggunakan Aji Asmaragama, sehingga memiliki nilai filosofis sebagai panduan dalam berumah tangga. Berikut penjelasannya1. Asmaranala, yang bermakna kedua insan yang bercinta sebaiknya dilandasi rasa cinta kasih dari lubuk hati masing-masing. Hal ini mengajarkan seks bukan sekadar menyalurkan hasrat birahi, tapi perpaduan dua hati yang saling mencinta. 2. Asmaratura, maksudnya pasangan yang saling mencintai harus saling memiliki rasa kebanggaan terhadap pasangannya. Ini bisa dilihat salah satunya dari ketertarikan kepada kecantikan dan ketampanan kedua belah Asmaraturida, yang menyimbolkan dalam kehidupan suami istri, harus diselingi dengan gurau dan canda selama tidak berlebihan. Tak jarang guyonan dalam berumah tangga bisa menjadi jalan awal untuk bercinta. 4. Asmaradana, tahapan yang kekuatannya terletak pada kata-kata indah atau sesuatu yang menyentuh hati. Maksudnya, bisa saja memberikan puisi, lagu, atau syair untuk pasangan, atau bila tak terbiasa dengan kata-kata romantis, bisa saja memperlakukan pasangan secara istimewa. 5. Asmaratantra, tahap ini mengajarkan dalam berumah tangga harus konsisten dalam memberikan sentuhan kasih sayang, terutama saat melakukan hubungan seks. Apalagi setelah memiliki keturunan, kebiasaan yang memantik gairah harus Asmaragama, konon dalam tahap ini para raja dahulu harus bersemedi dan membersihkan diri sebelum berhubungan intim, sementara permaisuri mereka mandi, berdandan, dan wangi. Dalam konteks sekarang, tahap ini mengajarkan suami istri mesti membersihkan diri sebelumnya berhubungan intim, seperti dalam agama Islam disunahkan wudu, salat sunah berjamaah, dan berdoa agar diberikan keturunan 2011. Tata Hubungan Pria Wanita dalam Pandangan Budaya Jawa. Universitas Negeri Sugeng. 2016. Makna Simbolisme dalam Mantra Asmaragama Sang Arjuna. Semarang Unisbank.
foto orang jawa kuno